Selasa, 17 April 2012

Suku Hunza, terkenal dengan Masyarakatnya yang Awet Muda. Rahasianya ?

 Berawal dari nulis liputan ngenai daging, eh berlanjut karna tertarik sama suku yang satu ini "Suku Hunza".
Terkenal dengan penduduknya yang Tersehat dan Terpanjang Usianya di dunia. Kok bisa yaa..apa sih rahasianya?
Gak jauh jauh dari liputan bahayanya mengkonsumsi daging ... karna itulah intinya supaya hidup bisa lebih panjang. Ikuti ceritanya ini ya..
Berdasarkan hasil penelitian Badan Kesehatan Dunia (WHO), menyimpulkan bahwa orang-orang sehat, kuat & terpanjang usia di dunia dimasa ini adalah : suku Hunza yang Tinggal dan hidup di kaki pegunungan Himalaya - Qashmir India. usia mereka rata-rata mencapai 120-140 bahkan ada yang mencapai 200 Tahun,  dan mereka dalam usia tersebut masih melakukan segala aktivitas, baik berladang, bertani, bahkan sering berolah raga seperti umumnya masyarakat Indonesia.
Orang Hunza, orang tersehat dan terpanjang usianya di dunia. Faktor utama yang membuat mereka sehat dan umur panjang adalah jenis makanan yang dimakan. Mereka banyak makan makanan segar dan kurang makan makanan yang dimasak; mereka praktis hanya sedikit makan daging dan makanan berlemak.
Orang-orang Hunza ini hidup di pegunungan Himalaya, barat laut Kashmir, selatan Pakistan, daerah barat daya Afghanistan. Tempat ini bebas dari polusi dan dipenuhi dengan udara pegunungan yang bersih dan segar. Airnya jernih, keluar dari batu-batu dan dapat diminum tanpa direbus. Suasananya menopang untuk hidup sehat wal’afiat.
Orang-orang Hunza ini bebas dari berbagai jenis penyakit berbahaya. Di sana tidak terdapat orang-orang berpenyakit kanker, penyakit jantung, penyakit darah tinggi, penyakit rematik/encok, penyakit gula, penyakit paru-paru, penyakit ginjal, penyakit jiwa, mandul ataupun penyakit-penyakit lainnya yang dapat melanda dunia dewasa ini.
Pada umumnya orang-orang Hunza ini meninggal karena umur tua bukan oleh penyakit. Seseorang boleh saja masih bekerja di ladang di siang hari, dan tidur dengan baik di malam hari, dan besoknya tidak bangun lagi. Orangnya meninggal tanpa sakit sementara tidur karena habis tenaga.
Orang-orang Hunza yang berusia 100 tahun masih bekerja di ladang sama seperti orang-orang Indonesia yang berumur 50 tahun; bahkan dalam usia 100 tahun orang-orang Hunza itu masih berolahraga di lapangan, seperti main bola kaki atau bermain volley dengan giatnya.
Hidup sehat dan umur panjang, seperti orang-orang Hunza itu dapat dicapai setiap orang kalau kebutuhan tubuhnya dipenuhi dengan makanan-makanan bergizi.
Selain pengaruh makanan bergizi, udara segar dan air bersih, orang-orang Hunza juga hidup tenteram tanpa banyak berkeluh-kesah. Pengaruh materialisme, bersaing dengan tetangga, mencari kedudukan, persaingan politik dan semua hal-hal yang menegangkan kehidupan, tidak mengganggu ketenangan kehidupan mereka. Tolong-menolong di antara sesamanya membawa kepuasan jiwa, sehingga sangat mendukung kesehatan mereka.
Berbeda dengan manusia modern dewasa ini yang umumnya makan makanan yang tidak lagi bergizi lengkap dan ditambah lagi dengan polusi udara kota yang dibarengi dengan air yang kurang bersih serta hidup tegang mencekam. Akibatnya timbullah berjenis-jenis penyakit yang melumpuhkan semangat dan memudarkan masa depan yang cerah.














 Orang-orang Hunza pada umumnya senang dan gemar menjaga alam. Hidup mereka jauh dari hal-hal yang merusak alam. Mereka tidak senang dengan polusi udara, dll. Udara yang mereka hirup setiap detik, air yang mereka minum tiap haus, adalah benar-benar alami. Begitu juga dengan makanan-makanan yang mereka konsumsi hampir 100% adalah alami (Herbal). Padi, Jagung, Tanaman,palawija dan lain-lainnya tidak pernah mereka berikan pupuk, atau insektisida yang mengandung racun. maka disini jelas bahwasannya : kehidupan kita saat ini di zaman modern lebih banyak madzarat kelintang manfaatnya, karena hidup kita inginnya yang serba instan, sementara kita tidak pernah peduli apa reaksi positiv/negative-nya bagi tubuh kita.

jadi kesimpulannya adalah, bagaimana kita menjaganya. Dari 3 hal yang dilakukan oleh suku Humza tadi, sebab penyakit datang karena kelengahan kita dalam mengatur pola makan dan gaya hidup sehari-hari.

Kesimpulannya : Menjaga agar tubuh kita selalu sehat dan kuat dengan cara . .
1). Fikiran/bathin/perasaan
2). Faktor alam, gaya/pola hidup kita.
3). Makanan yang alami.

4). Konsumsi Nutrishake untuk tubuh lebih sehat dan fit ;)
www.dbcn-sehatberduit.com/?id=apainiya





MENGAPA MENGKONSUMSI DAGING SANGAT BERBAHAYA ?

Orang yang mengkonsumsi produk hewani 40 % lebih rentan terkena kanker dan sangat beresiko terjangkit stroke,kegemukan,radang usus buntu,rapuh tulang,diabetes dan keracunan makanan.





Dibeberapa negara, ayam diberi makan lebih bnayak protein hewani daripada sapi, sehingga ayam juga menjadi pembawa penyakit sapi gila (Bovine Spongiform Encepalopathy)
Celakanya ayam tidak hidup cukup lama sehingga gejalanya belum terdeteksi.
" daging ayam bukanlah sumber makanan sehat, namun merupakan sumber kolesterol, lemak jenuh, kuman salmonela atau bahkan penyakit ayam gila" -Alex Hershaft-

Fakta menunjukkan semua jenis daging umumnya tidak menyehatkan. Sebabnya adalah :

1.Sarat Bahan Kimia


Mengkonsumsi daging hewan berarti mengkonsumsi "puncak rantai makanan"
Di alam ini terdapat rantai makanan yang panjang. Tumbuhan memakan sinar matahari,udara dan air, hewan besar memakan hewan kecil.
Dewasa ini, tanah diseantero dunia telah tercemar bahan kimia beracun (pestisida dan pupuk) Racun ini akan bertahan dalam tubuh hewan yang melahap tumbuhan dan rerumputan.
Ladang disemprot bahan kimia pembunuh serangga (DDT) yang menurut pakar dpt mengakibatkan kanker,kemandulan dan lever.

DDT dan pestisida sejenisnya juga mengendap dalam lemak hewan (dan ikan) yang sekali disimpan akan sulit terurai. Akibatnya ketika sapi makan rumput atau pakan, pestisida apapun yang termakan akan disimpan sehingga jika kita memakan daging, kita akan memasukkan kedalam tubuh semua konsentrasi DDT dan bahan kimia lainnya yang "ditabung" selama masa kehidupan hewan tersebut.
Karena manusia makan pada puncak rantai makanan, kita merupakan pewaris pestisida beracun yang terbesar.
Fakta menunjukkan, daging mengandung 13 kali lipat DDT lebih banyak daripada sayuran,buah dan rerumputan. Penelitian IOWA State University di Amerika membuktikan bahwa sebagian besar DDT yang tersimpan dalam tubuh manusia berasal dari hewan.


2.Sarat dengan Penyakit

Peracunan daging tidak berhenti sampai disini saja. Hewan dijejali berbagai bahan kimia untuk mempercepat pertumbuhannya,menggemukkannya,menyegarkan warnanya dan banyak lagi.
Untuk menghasilkan bobot daging terbesar dengan keuntungan maksimal, hewan pemakan daging dipaksa makan banyak, disuntik hormon untuk merangsang pertumbuhannya, diberikan penambah nafsu makan, antibiotik, obat penenang dan campuran pakan berbahan kimia.
Banyak dari bahan kimia ini didapati mengakibatkan kanker dan fakta menunjukkan banyak dari hewan ini mati bahkan sebelum digiring ketempat penyembelihan.
Karena peternakan telah berevolusi menjadi pabrik daging, banyak diantara ternak ini tidak pernah melihat dan merasakan sinar mentari.Mereka tinggal berdesak desakan dikandang sempit sehingga tidak dapat menggerakkan tubuhnya atau menghirup udara segar
Kondisi kehidupan kejam laksana dipenjara ini mengganggu keseimbangan kimiawi tubuh hewan dan merusak sifat sifat alaminya, sehingga merangsang pertumbuhan tumor ganas dan abnormalitas lainnya.
Di Amerika dimana 70% ternak sapi diberi antibiotika, bahkan dengan dosis yang sangat tinggi, catatan Departemen Pertanian menyatakan bahwa jutaan kilogram daging hewan potong mengandung tumor.
Penelitian ilmiah menunjukkan bahwa jika limpa hewan yang sakit diberikan kepada ikan, ikan tersebut akan terserang kanker.

3.Sarat dengan Racun Tubuh Hewan

Sebelum dan selama disembelih, biokimia tubuh hewan mengalami perubahan drastis. Sisa racun menyebar keseluruh tubuh sehingga meracuni seluruh dagingnya.
Sama halnya dengan tubuh kita merasa sangat tidak enak pada saat marah atau takut, hewan juga mengalami perubahan biokimia ketika berada dalam situasi bahaya.

Kadar hormon dalam tubuh hewan, khususnya adrenalin, berubah drastis saat mereka menyaksikan teman temannya mati disekelilingnya dan mereka berjuang sia sia untuk membebaskan diri.
Sejumlah besar hormon ini mengendap didaging dan kemudian meracuni jaringan tubuh kita. Menurut Institut Gizi Amerika, daging hewan sembelihan (carcass) penuh dengan darah beracun dan zat zat sampah lainnya.

4.Sarat dengan Zat Hasil Pembusukan

Daging mentah senantiasa berada dalam kondisi pembusukan. Segera setelah hewan dijagal,terbentuklah zat pengurai ptomaines, sehingga daging hewan,telur dan ikan semuanya mengalami proses penguraian dan pembusukan yang sangat cepat.
Daging sangat lamban melewati saluran pencernaan manusia, yang memang tidak dirancang untuk mencerna daging. Daging membutuhkan waktu 5 (lima) hari untuk keluar dari saluran pencernaan manusia, dibandingkan dengan makanan nabati yang hanya dibutuhkan 1 1/2 hari.
Selama 5 hari tersebut, produk sampingan daging yang membusuk tetap bersentuhan dengan saluran pencernaan kita. Kebiasaan memakan daging hewan dalam keadaan membusuk menciptakan racun dalam usus besar dan menyebabkan saluran pencernaan kita aus lebih dini.

5.Sarat dengan Bakteri

E Coli 0157, suatu jenis bakteri yang lazim terdapat dalam usus besar sapi, sering mengakibatkan diare berdarah dan dehidrasi. Selama masa pemrosesan, daging sapi bisa saja bersentuhan dan tercemar tinja. Daging bertinja ini tetap saja dibungkus dan dikirim untuk dijual.
Anak kecil, manula dan mereka yang kekebalan tubuhnya lemah dianggap paling rentan terhadap penyakit yang dipicu bakteri E Coli.
Daging panggang (barbeque) menciptakan dua jenis kimia yang dapat menimbulkan kanker payudara, lambung, usus besar dan rectum.


6.Sarat dengan Lemak dan Kolesterol

Penelitian demi penelitian dengan jelas menunjukkan bahwa daging sapi, babi , unggas dan domba bahkan jika tidak dicemari kuman, mengandung lemak jenuh dan kolesterol dalam jumlah besar (hewan pedaging memiliki 30 kali lemak jenuh lebih banyak daripada hewan sejenis normal)
Tidaklah mengherankan jika pemakan daging umurnya lebih pendek. Penelitian mancanegara menunjukkan bahwa suku Eskimo,Greenland dan Kurgi (Rusia) merupakan konsumen daging tertinggi didunia. Kelompok ini memiliki harapan hidup rendah, bisa mencapai serendah 30 tahun saja.
Sebagai perbandingan, suku Hunza (Pakistan), Toda (India Timur) dan suku Indian Yukatan hidup dalam kondisi yang keras dan (hampir) tidak memakan daging hewan sama sekali. Mereka rata rata bisa hidup sampai 90-100 tahun.
Suku Hunza tidak mengenal pensiun, masih enerjik pada usia 80an dan banyak yang melewati usia 100 tahun.